GenPI.co Jateng - Sebanyak 80 kios dan lapak kosong di Pasar Bulu Kota Semarang disegel Satpol PP Semarang.
Penyegelan itu dilakukan karena kios dan los lama kosong atau tidak ditempati pemiliknya.
Plt Kepala Disdag Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan penyegelan ini dilakukan karena puluhan kios dan lapak sudah lama kosong.
Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya pendapatan asli daerah (PAD) yang didapat dari retribusi pasar.
"Ini tidak benar. Pasar di tengah kota malah tidak dipakai. Kosong lima tahun, sudah berapa itu potensi PAD yang hilang,” kata dia, dikutip semarangkota.go.id, Senin (10/4).
Menurut dia, kios dan lapak yang kosong disinyalir tidak digunakan lebih dari 5 tahun.
Saat ini retribusi di pasar tradisional Rp750 per meter per hari.
Sebelumnya, Pemkot sudah mengirimkan surat peringatan kepada pemilik kios dan lapak, tetapi tidak ada respons.
Pemilik kios dan lapak yang disegel diminta untuk melapor ke Disdag.
Apabila selama 7 hari setelah penyegelan masih tidak ada konfirmasi, maka akan diberikan kepada pedagang lain yang mau berjualan di Pasar Bulu.
"Pemkot Semarang butuh PAD. Jadi pakai lah. Kalau enggak dipakai, saya beri ke orang lain yang membutuhkan," tegas dia.
Di sisi lain, pihaknya mengungkap ada beberapa kios yang tidak ditempati dimanfaatkan sebagai gudang menyimpan barang dagangan bahkan untuk tempat tidur.
"Peringatan kepada para kepala pasar kalau tidak tegas maka akan saya proses dan disanksi," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News