Waduh! Pandemi Covid-19, Angka Kemiskinan di Semarang Naik Jadi 4,5%

31 Maret 2023 17:00

GenPI.co Jateng - Angka kemiskinan di Kota Semarang naik dari 3,9% menjadi 4,5%. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut kenaikan angka kemiskinan ini karena dampak pandemi covid-19.

"Angka kemiskinan sekarang 4,5%. Sebelum 2019 sempat mencapai 3,9%. Kemiskinan naik sedikit karena pandemi covid-19," kata wali kota yang akrab disapa Mbak Ita, Jumat (31/3).

Mbak Ita membeberkan dengan redanya pandemi covid-19 berdampak besar terhadap anggaran APBD Kota Semarang.

BACA JUGA:  Astaga! Penduduk Miskin di Jawa Tengah Tambah 26.790 Orang

Selama covid-19, anggaran banyak tergeser untuk penanganan pandemi.

"Mulai 2020, 2021, dan 2022 kan peralihan dari yang tadinya kasus covid-19 banyak, jadi semakin landai dan landai. Tentu ini  mempengaruhi anggaran untuk infrastruktur, pemberdayaan masyarakat, kemudian juga pastinya pengentasan kemiskinan stunting. Yang utama, prioritas untuk rob dan banjir," papar dia.

BACA JUGA:  Begini Cara Ganjar Turunkan Kemiskinan Ekstrem di Jateng

Di sisi lain, Mbak Ita menyebut dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Semarang, pandemi covid-19 berdampak pada berkurangnya pendapatan masyarakat.

Selain itu, selama pandemi covid-19 banyak pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

BACA JUGA:  Soal Data Kemiskinan, Ganjar Beri Waktu 7 Hari ke Kepala Daerah

Maka dari itu, Mbak Ita mengaku penurunan tingkat kemiskinan menjadi prioritas program Pemkot Semarang pada tahun 2023.

Hal ini terutama angka kemiskinan di 3 kelurahan, yakni Kelurahan Bandarharjo, Tanjung Mas, dan Jomblang.

Adapun penurunan indeks gini atau ketimpangan pendapatan masyarakat di suatu wilayah juga menjadi prioritasnya.

"Indeks gini. Masih ada ketimpangan antara masyarakat yang pendapatannya tinggi dan masyarakat berpenghasilan rendah," tegas dia.

Di samping itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Semarang angkanya relatif tinggi dibandingkan TPT di tingkat provinsi maupun nasional.

"Kami masih di angka 7%. Provinsi dan nasional masing-masing 5% dan 6%,” jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG