GenPI.co Jateng - Sebanyak 100.000 bibit mangrove ditanam di objek wisata Jembatan Merah, Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang.
Tidak hanya di Jembatan Merah, tetapu mangrove juga ditanam di Pantai Utara Jawa dengan total 437.860 bibit.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penanaman mangrove ini dalam rangka mewujudkan Pantura lestari.
“Kami di sini dalam rangka memperkuat alam, bahwa dengan adanya perubahan iklim bumi memanas, maka terjadi sea level rising,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Rabu (22/3).
Darmawan menjelaskan penanaman mangrove juga untuk mengantisipasi dampak dari sea level rise (SLR).
SLR adalah meluasnya kerusakan mangrove dan ancaman terhadap kegiatan sosial ekonomi masyarakat pesisir.
Maka dari itu, perlu dilakukan upaya penghijauan di wilayah pesisir laut, seperti penanaman pohon mangrove.
Menurut dia, wisata Jembatan Merah yang terkenal dengan hutan mangrove dipilih PLN sebagai proyek percontohan.
Tak cuma itu, di lokasi ini akan dilakukan pembangunan tetrapod untuk mencegah terjadinya erosi akibat cuaca dan arus sejajar pantai.
“Tetrapod ini adalah suatu infrastruktur untuk membangun terjangan gelombang dari ombak. Kemudian juga fly ash dan bottom ash,” papar dia.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui pesisir Pantai Utara Jawa rawan terjadi abrasi.
Jika program tersebut sukses diterapkan di Rembang, maka akan menyasar ke daerah lainnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News