GenPI.co Jateng - Jalan dan jembatan yang terputus di Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Batang akibat tanah longsor dibiarkan berhari-hari.
Sebab, mahkota longsoran di lokasi kejadian belum habis. Hal ini berbahaya lantaran berpotensi terjadi longsor susulan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menilai tanah longsor yang terjadi pada Jumat (31/12) malam merupakan yang kali ketiga.
Longsor ini menjadi yang terbesar lantaran membawa material yang sangat banyak.
Meski demikian, peristiwa ini masih menyisakan mahkota longsoran yang besar dan berpotensi memicu tanah longsor susulan.
“Pembersihan material longsoran belum dilakukan, karena materialnya terlalu banyak,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Batang, Ulul Azmi, seperti dikutip Batangkab.go.id, Senin (3/1).
BPBD kini tengah menggelar penilaian terhadap lokasi bencana untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
Azmi menjelaskan lokasi yang sama pernah terjadi longsor pada awal 2021.
BPBD pun memprediksi bakal terjadi longsor lagi lantaran mahkota longsoran belum habis. Ternyata benar, longsor kembali terjadi akhir tahun kemarin.
Akibat tanah longsor itu, jalan penghubung Dukuh Pranten-Rejosari sepanjang sekitar satu kilometer terputus. Sebuah jembatan juga turut putus.
BPBD mengimbau kepada masyarakat setempat agar tidak melewati lokasi longsoran karena masih berpotensi terjadi longsor susulan.
Sebagai alternatifnya, warga harus memilih jalan memutar saat hendak menuju Bawang atau ke Dukuh Sigemplong.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News