GenPI.co Jateng - Perayaan malam tahun baru di Desa Pranten, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, diwarnai dengan insiden tanah longsor, Jumat (31/12).
Peristiwa itu terjadi di Dukuh Rejosari pada Jumat malam sekitar pukul 20.45 WIB.
Akibatnya, jalan penghubung Dukuh Pranten-Rejosari tertimbun material longsor sepanjang sekitar 1 kilometer. Longsoran tanah juga memutuskan sebuah jembatan.
“Longsoran ini itu sudah kali ketiga dan ini yang terbesar,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang, Ulul Azmi, seperti dikutip Batangkab.go.id, Senin (3/1).
Azmi menerangkan longsoran ini membawa material yang sangat banyak di Dukuh Rejosari.
Hal ini berdampak pada akses jalan dan jembatan yang terputus hingga kini belum bisa dilalui.
Dia menjelaskan proses pembersihan material longsoran belum bisa dilakukan lantaran mahkota longsoran belum habis. Artinya, tanah longsor susulan masih berpotensi terjadi.
“Masyarakat Dukuh Pranten jangan melewati akses itu. Kalau mau ke Bawang, lewatnya Deles,” tutur dia.
“Mau ke Dukuh Sigemplong bisa lewat jalur sama hanya saja melewati sungai dan naik bukit dengan jalan kaki,” sambung Azmi.
Dia berharap material longsoran ini tidak sampai membendung sungai. Sebab, hal ini bisa memicu terjadi banjir bandang.
Sekretaris Desa Pranten, Ela Nurlaila membenarkan soal peristiwa tanah longsor itu.
Tanah longsor mengakibatkan akses perekonomian dan pendidikan warga terputus.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News