GenPI.co Jateng - Jawa Tengah kini memiliki informasi dan data keolahragaan para atlet dengan diluncurkannya aplikasi Sistem Informasi Olahraga Prestasi (Si Sakti).
Aplikasi ini diluncurkan langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (17/3).
“Sehingga kami mau seluruh atlet kami didata, talent scouting-nya dilakukan yang dia pelajar, dia dari kampus, dari masyarakat itu bisa didata, sehingga kami log atau catatan pertandingan semuanya,” ujar dia, dikutip jatengprov.go.id, Sabtu (18/3).
Si Sakti adalah aplikasi yang dibuat oleh KONI Jateng. Aplikasi ini bertujuan untuk lebih memperhatikan para atlet. Mulai dari pembinaan, pengembangan, hingga masa depannya.
Dalam aplikasi Si Sakti, memuat dan memublikasikan data atlet dan prestasi mereka di olahraga nasional.
Ganjar mendorong agar log pertandingan yang dilakoni oleh para atlet dicatatkan dengan lengkap.
“Si Sakti ini memang saya minta dari dulu agar ada sistem informasi tentang atlet,” ungkap Ganjar.
Ganjar yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Special Olympics Indonesia (SOIna) berharap dengan database dalam Si Sakti akan memudahkan Jawa Tengah memantau kondisi para atletnya.
“Kalau nanti mau ada pertandingan, kami harapkan mereka itu sudah fit dan bisa dipilih dengan sistem itu, dan siapa yang punya kemampuan atau potensi untuk bisa kami kembangkan, (akan) kami kembangkan,” papar dia.
Di sisi lain, adanya bank data atlet ini diharapkan ke depan tidak ada lagi cerita atlet Jawa Tengah yang nasibnya terkatung-katung.
“Sampai kalau mereka sudah selesai, mereka mau purna, ke mana mereka. Jangan sampai lagi kemudian kita mendengar medalinya digadaikan, kemudian hidupnya sulit, padahal dia meraih medali emas,” tutur dia.
Selain itu, terkait banyak atlet Jawa Tengah yang berpindah atau memilih transfer ke provinsi lain, Ganjar berharap dengan sistem ini mereka bisa terdata.
Dengan demikian, dapat diketahui penyebabnya sehingga menjadi bahan untuk koreksi.
“Kalau kemudian kami bisa tahu kami kan bisa coba komunikasikan, itu sistem yang nanti juga apa namanya penting untuk kami bisa tahu, sehingga kami bisa melakukan koreksi atas sikap-sikap itu tapi selagi masih di Indonesia ya ora apa-apa,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News