GenPI.co Jateng - Bantuan keuangan (Bankeu) senilai Rp 1,7 triliun digelontorkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk desa pada 2023.
Bankeu ini untuk pembangunan fisik maupun nonfisik.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jateng Nur Kholis mengatakan pihaknya melibatkan masyarakat dengan skema padat karya.
“Bankeuprov sarpras untuk pemdes yang disalurkan lewat Dispermadesdukcapil Jateng tahun 2023 ini 14.665 titik, dengan nilai Rp1,7 triliun. Fokus untuk sarpras perdesaan, pembangunan desa,” kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (24/2).
Nur Kholis menjelaskan di era Ganjar-Yasin, penggunaan bankeu tidak hanya untuk pembangunan fisik.
Salah satunya adalah pembangunan jiwa melalui fasilitasi kesenian dan kebudayaan.
“Kalau Pak Gubernur (Ganjar Pranowo) konsen menjaga kesenian agar tidak punah. Misal, di Temanggung ada kesenian yang ada di lereng gunung diberikan alat kesenian,” ungkap dia.
Di sisi lain, terkait pengawasan bankeu dilakukan oleh publik agar kemanfatannya tidak diselewengkan.
Menurut dia, pengawasan dilakukan oleh inspektorat dari provinsi hingga kabupaten.
Selain itu, penggunaan dana tersebut harus melalui mekanisme pengawasan internal seperti BPD dan perangkat serta masyarakat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News