GenPI.co Jateng - Penyebab banjir di Kota Solo yang terjadi pada pekan lalu bukan karena air kiriman dari Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang pintu airnya dibuka.
Hal ini ditegaskan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
Kepala BBWSBS Maryadi Utama mengatakan banjir di Solo terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi di Solo Raya sehingga membuat anak Sungai Bengawan Solo meluap.
“Air limpasan (buangan) dari WGM Wonogiri hanya 15% dari debit yang masuk ke Sungai Bengawan Solo. Penyebab utama banjir Kota Solo memang karena curah hujan yang tinggi sehingga anak Sungai Bengawan Solo, seperti Sungai Dengkeng dan Samin meluap,” kata dia, dikutip ayosolo.id, Rabu (22/2).
Menurut dia, level air di Sungai Bengawan Solo siaga merah pada saat itu.
“Bisa dipompa, tapi kejar-kejaran dengan waktu,” imbuh dia.
Sementara itu, Pelaksana Harian (PLH) Perum Jasa Tirta I Miflan Rantawi membeberkan pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur untuk menjaga volume air di waduk agar tidak overload.
Miflan menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai pembukaan pintu waduk tersebut.
“Pintu air WGM Wonogiri terpaksa kami buka karena ketinggian volume airnya mencapai 176 meter kubik disebabkan hujan deras yang mengguyur Wonogiri selama 3 hari, yakni 13-17 Februari 2023,” papar dia.
Menurut dia, WGM Wonogiri dibangun untuk mengendalikan banjir, irigasi areal persawahan, ketahanan air PDAM hingga pembangkit listrik.
Akan tetapi, perlu dilakukan penyeimbangan volume air di waduk supaya bendungan tidak rusak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku banjir di Solo disebabkan karena dibukanya pintu WGM dan hujan.
Kondisi ini membuat anak Sungai Bengawan Solo meluap sehingga membanjiri pemukiman warga di 4 kecamatan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News