GenPI.co Jateng - Ajang pra Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kabupaten Kudus sempat menuai protes karena ada uang penarikan terhadap para peserta.
Kasus ini ramai diperbincangkan di media sosial karena dianggap pungutan di luar ketentuan.
"Peserta pra Popda yang terlanjur berkontribusi iuran, kami kembalikan," kata Koordinator Pra Popda SMA/SMK/MA Kudus Sumitro, Selasa (21/2).
Sumitro menjelaskan uang penarikan terhadap setiap peserta pra kualifikasi Popda Kudus dikembalikan kepada masing-masing tim peserta.
"Karena pra Popda tidak dianggarkan oleh Pemkab Kudus, maka penyelenggaraannya dilaksanakan secara mandiri," ungkap dia.
Namun demikian, pihaknya akhirnya mengembalikan uang iuran tersebut karena yang mempermasalahkan.
Sedangkan yang terlanjur menyetorkan iuran, maka uangnya akan dikembalikan.
Di sisi lain, pihaknya akan bertemu dengan peserta pra Popda dari 3 cabang olahraga.
Sumitro membeberkan peserta Popda dibatasi 8 tim untuk masing-masing cabang olahraga,
Maka dari itu, cabang dengan jumlah pendaftar melebihi kuota harus melalui pra kualifikasi.
Ternyata ada 3 cabang olahraga yang pendaftarnya cukup banyak, yakni bola basket, bola voli dan sepak bola.
Alhasil, sesuai hasil rapat koordinasi ada iuran sebesar Rp350.000 untuk setiap tim.
Sementara itu, Kasi Pengembangan dan Pemberdayaan Olahraga pada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Widhoro Heriyanto menegaskan tidak ada penarikan iuran selama Popda karena sudah dianggarkan APBD 2023.
Akan tetapi, dalam pelaksanaan Popda Kudus hanya memilih 8 tim untuk efektivitas waktu pelaksanaannya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News