GenPI.co Jateng - Gunung Merapi kembali mengalami 3 kali guguran lava pijar pada Sabtu (1/1) pukul 00.00 sampai 24.00 WIB.
Guguran lava pijar ini dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.
Selama periode pengamatan ini, Gunung Merapi juga tercatat terjadi 108 kali gempa guguran.
Hal ini diungkapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi.
Intensitas asap ini sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.
“Selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat 5 kali gempa hybrid atau fase banyak, 6 kali gempa embusan, serta 1 kali gempa vulkanik dangkal,” kata dia, dalam keterangan pers, Minggu (2/1)
Sementara itu, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level 3 atau siaga.
Menurut dia, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 24 sampai 30 Desember 2021, teramati penurunan tinggi kubah lava barat daya Merapi mencapai 3 meter.
Adapun volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.630.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.007.000 meter kubik.
Di sisi lain, guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada sejumlah wilayah.
Luncurannya ke tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer (km)i ke arah Sungai Woro dan sejauh 5 km kilometer ke arah Sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News