Astaga! Banyumas Hasilkan Sampah 600 Ton/Hari

15 Februari 2023 13:00

GenPI.co Jateng - Kabupaten Banyumas memproduksi sebanyak 600 ton per hari. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah bagi Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Kepala DLH Kabupaten Banyumas Junaidi mengatakan Pemkab akan menambah fasilitas pengelolaan sampah berupa pusat daur ulang (PDU) di 10 lokasi untuk menangani ini.

Adapun 7 PDU di antaranya dibangun menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dan 3 lainnya dari APBN.

BACA JUGA:  Begini Cara Memilah Sampah yang Benar, Bisa Jadi Tambahan Uang Belanja Lho!

"Ini karena produksi sampah di Kabupaten Banyumas per harinya mencapai kisaran 600 ton, sekitar 300 ton di antaranya berasal dari wilayah kota Purwokerto," kata dia, Rabu (15/2).

Junaidi menjelaskan saat ini di Banyumas telah memiliki sebanyak 29 PDU, 15 unit di antaranya berada di Purwokerto.

BACA JUGA:  BRI Dorong Pemberdayaan Wanita, Petronela Dapat Rezeki dari Daur Ulang Sampah

"Kami berharap dengan adanya penambahan PDU tersebut, persoalan sampah di Banyumas akan semakin berkurang, hingga akhirnya dapat terselesaikan secara bertahap," papar dia.

Di sisi lain, di Banyumas telah ada 9 mesin pirolisis untuk mengolah sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel atau bahan bakar alternatif dari limbah sebagai pengganti batubara), 4 unit di antaranya di PDU dan 5 lainnya di Tempat Pembuangan Akhir Berbasis Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE).

BACA JUGA:  Bejat! Tukang Sampah Cabuli 2 Anak di Pekalongan

Keberadaan TPA BLE ini untuk menangani limbah sampah hasil pemilahan yang dilakukan di PDU maupun TPST yang hingga saat ini mencapai 60 ton per hari.

"Kalau di Cilacap, pembuatan RDF sampai 28 hari karena sampah organik maupun anorganik langsung dicacah tanpa dipilah," ungkap dia.

Junaidi membeberkan Banyumas sekarang mampu memroduksi maggot sebanyak 3,5 ton per hari dengan harga jual sebesar Rp5.000 per kilogram.

"Kami sekarang juga jualan RDF (Refuse Derived Fuel atau bahan bakar alternatif dari limbah sebagai pengganti batubara) rata-rata 24 ton per hari dengan harga Rp375.000 per ton," ungkap dia.

Adapun uang hasil penjualan RDF maupun maggot ini digunakan untuk kebutuhan kelompok swadaya masyarakat (KSM) yang mengelola sampah di TPST maupun PDU.

RDF ini dijual ke pabrik semen milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk di Cilacap (Semen Indonesia Group).

"Kami masih punya timbunan bubur sampah yang bisa dijadikan RDF manakala kering. Tahun ini, Pemkab Banyumas akan membeli mesin pengering bubur sampah," jelas dia.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG