Masjid Darussalam Sukoharjo, Saksi Perjuangan Pangeran Diponegoro

Masjid Darussalam Sukoharjo, Saksi Perjuangan Pangeran Diponegoro - GenPI.co JATENG
Masjid Darussalam di Dusun Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo. (Foto: Humas Pemprov Sukoharjo)

GenPI.co Jateng - Masjid Darussalam di Dusun Kedunggudel, Kelurahan Kenep, Sukoharjo, dipercaya menjadi saksi perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda zaman dahulu.

Sebagai bukti, ada sebuah sumur yang ditutupi oleh kaca bertuliskan Sumur Kyai Pleret di masjid ini.

Tokoh masyarakat Kedunggudel, Sehono, mengatakan Kyai Pleret itu sebenarnya nama dapur tombak.

BACA JUGA:  Guru Mengaji dan Marbut Masjid di Kendal Terima Insentif

"Nah yang melambangkan itu kekuasaan. Sumur Kyai Pleret itu istilahnya kalau Jawa nunggak semi, menirulah nama tombak itu,”kata dia, dikutip jatengprov.go.id, Minggu (17/4).

Menurut dia, sumur itu digunakan untuk menyimpan harta perang dari Pakubuwana VI (PB VI) ke Pangeran Diponegoro.

BACA JUGA:  Masjid Tiban Wonokerso, Jejak Peninggalan Wali Songo di Wonogiri

PB VI merupakan susuhunan Surakarta.

“Jadi wilayah perang Pangeran Diponegoro kan luas sekali. Itu hampir separuh Jawa lebih. Itu Pangeran Diponegoro mendapat dukungan dari Kasunanan Surakarta pada masa PB ke VI itu,” imbuh dia.

BACA JUGA:  Indahnya Toleransi di Solo, Masjid dan Gereja Ini Bersebelahan

Masjid ini dibangun oleh ulama, yaitu Kiai Lombok. Makam sang pendiri masjid berada di belakang masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya