BI Prediksi Harga MInyak Goreng Normal Jelang Ramadan, Kok Bisa?

BI Prediksi Harga MInyak Goreng Normal Jelang Ramadan, Kok Bisa? - GenPI.co JATENG
Ilustrasi minyak goreng. (Foto: ANTARA/Akhmad Nazaruddin)

GenPI.co Jateng - Bank Indonesia alias BI prediksi harga minyak goreng kembali normal pada momentum menjelang Ramadan.

Saat itu, suplai minyak goreng di pasaran meningkat.

Kepala BI Kantor Perwakilan Surakarta, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan adanya kebijakan untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, produsen mengolah sawit untuk permintaan lokal.

BACA JUGA:  Musibah Banjir Rendam 12 Desa di Purworejo, Semoga Lekas Surut

"Saat ini kita bersaing dengan harga internasional yang naik pesat sehingga ekspor lebih menguntungkan buat eksportir,” kata dia, dikutip Antara, Rabu (16/3).

Kebijakan domestic market obligation (DMO) sebesar 20 persen ini masih berupa bahan mentah sehingga harus diolah dulu.

BACA JUGA:  Penuhi Gizi Seimbang, Pemanfaatan Bahan Pangan Lokal Diperkuat

Setelah minyak goreng jadi, barang langsung disuplai ke pasaran sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) dengan volume lebih banyak.

"Otomatis juga stok lama harus menjual dengan harga agak turun karena selama ini masalahnya sebetulnya masih ada stok lama yang nggak mau dijual sesuai HET,” ujar dia.

BACA JUGA:  5 Manfaat Daun Srikaya, Bisa Mencegah Penuaan Dini Lho!

Menurut dia, permasalahan minyak goreng yang harganya hingga saat ini masih cukup tinggi tidak hanya terjadi di Kota Solo tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya