Umat Hindu Banyudono Gelar Ritual Bakar Ogoh-ogoh, Maknanya Dalam

Umat Hindu Banyudono Gelar Ritual Bakar Ogoh-ogoh, Maknanya Dalam - GenPI.co JATENG
Suasana pembakaran ogoh-ogoh di Pura Bhuana Suci Saraswati, Banyudono. (Foto: Diskominfo Boyolali)

GenPI.co Jateng - Menjelang perayaan Nyepi, umat hindu menjalani kegiatan mecaru di Pura Bhuana Suci Saraswati, Desa Ngaru-Aru.

Prosesi itu dilanjutkan dengan mengarak ogoh-ogoh setinggi 3,5 meter keliling kampung dengan rute sejauh sekitar dua kilometer.

Rampung dikirab, ogoh-ogoh lantas dibakar di depan pura disaksikan para umat hindu.

BACA JUGA:  Wuih! Shin Tae Yong Sebut Arhan Bisa Bersaing di Tokyo Verdy

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Boyolali, Heru Kuncoro mengatakan ogoh ogoh merupakan lambang dari roh atau energi jahat yang ada pada diri manusia.

“Jadi sudah sepantasnya kalau roh jahat itu dimusnahkan,” kata dia, dikutip Boyolali.go.id, Rabu (2/3).

BACA JUGA:  Ramah Lansia, Pasar Tumenggungan Kebumen Bakal Dipasangi Lift

Peserta perayaan itu sebetulnya dibatasi hanya 50 orang mengingat masih pandemi.

Namun, tingginya antusiasme umat hindu, membuat kegiatan itu dihadiri sekitar 100-an orang.

BACA JUGA:  Catat Nomor Ini! Lapor ke Propam Polda Jateng Bisa via Whatsapp

“Sudah lama tidak ada acara seperti ini karena pandemi,” ujar dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya