BRI Makmurkan Ekonomi Desa dengan Perkuat Financial Advisory

BRI Makmurkan Ekonomi Desa dengan Perkuat Financial Advisory - GenPI.co JATENG
Mantri BRI. Foto: BRI

GenPI.co Jateng - Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pengelolaan bisnis makin kompleks seiring perkembangan teknologi.

Menurut dia, situasi saat ini harus dibarengi kemampuan pengelolaan potensi bisnis yang dibagi dalam wilayah-wilayah kecil.

Supari menjelaskan penguasaan data dan informasi suatu wilayah tanggung jawab terkecil harus lengkap, factual, bahkan digital.

BACA JUGA:  Pengamat Beberkan Kunci Strategi Ketangguhan BRI di Era Disrupsi

“Dulu, saat teknologi dokumentasi masih manual dan sangat sederhana, lahirnya ketentuan pokok Agraria, undang-undang terkait gula hingga tata ruang lahan pertanian termasuk kehutanan telah menimbulkan konsekuensi positif atas perekonomian khususnya Jawa,” kata Supari.

Dia mengatakan Pulau Jawa yang berbukit, curah hujan tinggi, dan dengan penduduk padat berhasil dikelola dengan sistem administrasi warisan Hindia Belanda untuk keuntungan ekonomi dan sosial.

BACA JUGA:  AKHLAK Jadi Kunci BRI Best of The Best BUMN versi Markplus

Menguasai Wilayah Terkecil Suatu Bisnis

Bagaimana bisa? Pengelolaan wilayah direpresentasikan dengan pembagian lahan produktif dan nonproduktif. Ada persawahan, ladang, kebun, dan tanah-tanah hutan.

BACA JUGA:  Kisah Sukses UMKM BRI, Usaha Kampung Kue Beromzet Puluhan Juta

Tata kelola hutan, misalnya, dibagi dalam unit-unit wilayah yang dikelola oleh kesatuan tertentu, mulai Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Resor Pengelolaan Hutan (RPH) hingga petak-petak hutan. Rancang bangun wilayah hutan yang produktif dimulai dari identifikasi dan inventarisasi tipe lahan, aliran sungai dan sosial budaya ekonomi masyarakat setempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya