GenPI.co Jateng - Mencicipi kuliner di Solo memang tidak ada habisnya. Salah satu kuliner yang pantang dilewatkan adalah bestik.
Dikutip surakarta.go.id, Senin (6/2), menu ini ternyata diadopsi dari kuliner Eropa, lho.
Nama bestik konon berasal dari kata biefstuk dalam bahasa Belanda.
Bestik merupakan makanan atau kuliner peninggalan zaman Belanda yang juga identik dengan masakan keraton Solo.
Bahan utama bestik adalah daging sapi. Akan tetapi, bisa juga menggunakan bagian lain dari sapi seperti lidah.
Dalam pembuatannya, daging atau lidah sapi dimasak sampai empuk kemudian ditumis bersama bawang bombai dan bumbu rempah lainnya.
Bestik disajikan dengan selembar daun sawi atau selada, kentang goreng, tomat, dan wortel.
Rasanya, manis asam, tetapi segar. Sedangkan kuahnya encer, namun pekat.
Di Solo terdapat beberapa warung makan yang menjajakan bestik, berikut daftarnya.
Warung ini ada di Jalan Radjiman (Jayengan), Jalan Honggowongso, serta di Makamhaji.
Warung makan ini berada di Jalan Yos Sudarso Kratonan dan di Kartasura.
Lokasi Harjo Bestik berada di Jalan Radjiman, Pasar Gading, Nonongan, Pasar Legi, dan di Jalan Veteran.
Dapoer Bistik Solo berada di Penumping.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News