GenPI.co Jateng - Tahukah kamu kalau Jawa Tengah punya pasar tradisional yang unik?
Konsep berjualan di pasar tradisional ini boleh dibilang unik dan tak ditemukan di pasar lainnya.
Salah satunya adalah pembayaran yang tidak memakai uang rupiah, kok bisa?
Berikut 5 pasar tradisional yang unik di Jawa Tengah, dikutip dari Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo @ganjarpranowo.
Pasar Papringan ini terletak di dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung.
Nama papringan diambil dari kata pring yang artinya bambu dalam bahasa Jawa.
Uniknya, transaksi di pasar ini tidak menggunakan uang rupiah, tetapi koin bambu.
Adapun 1 koin bambu setara dengan Rp 2.000, Rp 20.000, dan Rp 50.000.
Pasar Papringan ini menjajakan beragam kuliner tradisional mulai dari jajanan pasar hingga kerajinan bambu.
Pasar Mbrumbung terletak di Dusun Randugosong, Desa Banggi, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang.
Pasar ini menjual aneka jajanan tradisional.
Kuliner tradisional ini, antara lain getuk, cucur, embang, klepon, tiwul, cenil dumbek, dawe, legen, wedang semut, iwel-iwel, sega jagung.
Pasar Lawas Kumandang berada di Dusun Bonkotan, Desa Bojosari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.
Seperti halnya di Pasar Papringan, pasar ini cara pembayarannya dengan menggunakan koin bambu.
Pasar ini menjual aneka mainan tradisional hingga kuliner tempo dulu seperti cenil, lupis, tiwul tentu patut dicoba.
Pasar ini terletak di Desa Gerit, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.
Uniknya, pasar kaulan ini berarti pasar untuk membayar nazar.
Pengunjung pasar yang punya nazar atau sebuah keinginan dapat membeli paket bunga setaman dan mindang sebelum melakukan prosesi ritual.
Selain itu, pasar ini menjajakan aneka makanan tradisional.
Pasar ini berada di Desa Brondongrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo.
Letak pasar ini unik karena berada di tengah sawah.
Kata Inis sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti sejuk, adem, dan tertiup angin sepoi-sepoi.
Hal ini karena pasar ini terletak di pedesaan dan dikelilingi persawahan serta perpohonan, maka pasar ini disebut Pasar Inis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News