GenPI.co Jateng - Kawasan Candi Borobudur akan diterapkan zonasi supaya lebih tertata dan terjaga.
Direktur Utama TWC Edy Setijono mengatakan penerapan zonasi supaya wisata Candi Borobudur dapat lebih tertata, terutama soal jalur yang digunakan.
"Jadi, besok tidak ada lagi tabrakan karena jalurnya sudah kami tata ulang. Mereka punya lokasi masing-masing. Misal ada kegiatan spiritual, pasti lokasinya di situ,” ujar Edy, Sabtu (7/1).
Edy menyebut saat ini TWC masih merancang dan berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
“Kami tetap jadikan ini (Candi Borobudur) untuk fungsi yang ada. Tapi dengan skala prioritas tertentu,” papar Edy.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha Kementerian Agama Supriyadi membeberkan kajian ini harus diputuskan bersama karena melibatkan beberapa institusi.
Dengan demikian, rencana ini masih memerlukan kajian-kajian mendalam, termasuk soal pemanfaatan Candi Borobudur.
Sebelumnya, Candi Borobudur ditargetkan bisa dikunjungi sebanyak 2,2 juta wisatawan tahun ini.
Tahun lalu jumlah wisatawan yang datang ke Candi Borobudur ditarget sebanyak 1,6 juta orang, tetapi belum bisa terpenuhi 100%.
"Mudah-mudahan tahun ini sudah ada izin pengunjung boleh naik ke bangunan candi, karena hal ini menjadi daya pikat wisatawan ke Candi Borobudur,", kata General Manager PT TWC Unit Borobudur, Jamaludin Mawardi.
Jamaludin menyebutkan jumlah wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur tahun 2022 belum sesuai target.
"Target sampai akhir tahun 2022 belum bisa terpenuhi 100%, hanya mencapai sekitar 92%. Harapannya kemarin bisa ditutup pada masa ramai libur Natal dan Tahun Baru, tetapi juga belum menggembirakan," jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News