GenPI.co Jateng - Camilan getuk goreng menjadi kuliner yang cukup populer di Kabupaten Kudus.
Getuk goreng merupakan jajanan khas Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus.
Desa ini merupakan jalur utama wisatawan menuju objek wisata Colo, Kecamatan Dawe, sehingga ramai orang menjajakan aneka kuliner.
"Bisnis kuliner getuk goreng di Desa Kajar memang tumbuh subur justru di tengah masa pandemi Covid-19. Bahkan saat ini tercatat sudah ada puluhan tempat usaha yang menjajakan menu andalan getuk goreng dengan aneka rasa," kata Kepala Desa Kajar, Bambang ST di Kudus, Minggu (26/12).
Semula kuliner getuk goreng ini tak terlalu dilirik masyarakat sebagai peluang bisnis.
Namun demikian, seiring semakin dikenalnya kawasan wisata Colo, Kudus, membuat kuliner khas daerah turut dicari wisatawan.
Kini getuk goreng menjadi salah satu daya tarik wisatawan jika berkunjung ke Jepara.
Jajanan ini tak sekadar dijual di gerobak pinggir jalan, tetapi getuk goreng menjadi sajian di kafe maupun warung makan di sepanjang Jalan Raya Kajar-Colo.
Jajanan getuk goreng dibuat dari bahan baku ketela pohon atau singkong.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu berbagai inovasi rasa getuk goreng menjadi beragam.
Sekarang ini getuk goreng asal Kudus tak hanya punya rasa original, tetapi ada berbagai rasa.
Rasa ini mulai dari gula merah dan gula putih, urap kelapa muda, cokelat, alpukat, dan getuk goreng krispi.
Salah satu pemilik pondok getuk cokelat Pak San, Kamisan, menambahkan dia mendirikan usaha getuk goreng sejak 2015 lalu.
Saat pandemi, dia sempat khawatir usahanya bakal tutup karena mobilitas warga terbatas.
Dia kemudian berinovasi menciptakan getuk goreng berbagai rasa.
"Alhamdulillah, di tengah pandemi pelanggannya masih banyak yang berdatangan, meskipun belum sebanyak sebelum masa pandemi," jelas dia.
Kini dia tak hanya menjual getuk goreng biasa, tetapi ada aneka rasa, yakni getuk goreng dengan saus alpukat dengan topping stroberi, cokelat, dan taro.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News