GenPI.co Jateng - Kota Solo dikenal dengan kampung batiknya yang bersejarah.
Salah satunya adalah Kampung Batik Laweyan.
Nah, di Kecamatan Laweyan ini ada Kampung Premulung yang terkenal sebagai sentra kerajinan alat dan bahan pembuatan batik.
Dikutip surakarta.go.id, Minggu (21/8), sayangnya kini jumlah perajin cap batik sudah berkurang dan hanya menyisakan beberapa.
Kebanyakan dari mereka yang masih bertahan merupakan usaha turun temurun yang diwariskan keluarga.
Seperti informasi, membuat alat cap batik tak semudah yang dibayangkan.
Diperlukan ketelitian agar dapat menghasilkan alat cap yang rapi dan detail yang indah.
Maka dari itu, sumber daya manusia yang profesional dan memiliki ketelitian ekstra.
Sekarang ini para perajin alat cap batik tersebut berusia sekitar 40 hingga 60 tahun.
Bahan baku yang digunakan adalah tembaga. Apabila harga tembaga naik, maka harga cap batik pun ikut naik.
Saat bahan baku tembaga tidak ada, para perajin menyiasatinya dengan menggunakan pipa tembaga bekas yang masih layak.
Pipa ini kemudian dibentuk lempengan untuk desain corak batik.
Adapun keberadaan alat cap batik membuat proses membatik akan lebih cepat dan menghasilkan batik yang lebih banyak dibandingkan dengan batik tulis.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News