GenPI.co Jateng - Area bekas penambangan pasir di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, disulap menjadi embung.
Tak hanya berfungsi untuk menampung air yang dimanfaatkan untuk irigasi, Embung Dukun ini berpotensi sebagai tempat wisata.
Letaknya di lereng gunung membuat embung ini mempunyai pemandangan yang indah.
"Jadi bisa untuk menampung air guna pengairan sawah dengan sasaran 21,4 hektare (ha) dan 6 dusun. Biar tidak rebutan," ujar Kaur Kesra Desa Dukun, Yantiyo, dikutip beritamagelang.id, Jumat (24/12).
Embung ini dibangun di bekas lahan penambangan pasir yang terbengkalai.
Namun demikian, letaknya berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) II Merapi dengan luas mencapai 9.740 meter persegi, luas genangan 5.788 meter persegi, kedalaman muka air normalnya 3,2 meter.
Embung ini dibangun setelah ada usulan dari warga yang sering kekurangan air bila musim kemarau tiba.
Maka dari itu, embung ini difungsikan sebagai irigasi.
Adapun air yang berada dalam embung ini berasal dari sungai Senowo yang berhulu di Gunung Merapi.
Embung ini mampu menampung 16.000 meter kubik air.
Embung Dukun menjadi salah satu embung yang diresmikan Presiden Jokowi di Temanggung, pada Selasa (14/12).
Menurut dia, pemandangan di embung ini indah sehingga menarik perhatian warga setempat.
Mereka kerap mengabadikan lewat foto atau menjadikannya spot swafoto.
Apabila cuaca bagus, maka pengunjung akan disuguhi pemandangan indah Gunung Merapi, Merbabu, dan Sumbing.
Ke depan embung ini akan dijadikan objek wisata yang dikelola BUMDes setempat. Untuk saat ini, belum banyak fasilitas yang dibangun di sekitarnya.
Sejumlah fasilitas direncanakan akan dibangun untuk kain membuat nyaman pengunjung, seperti trek jogging, musala, toilet, kuliner, tempat parkir, dan lainnya.
"Ya baru embung saja, belum ada fasilitas lainnya," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News