Sejarah Stasiun Jebres, Tempat Lalu Lalang KA Pembawa Bahan Pangan Termasuk Opium

17 Agustus 2022 16:00

GenPI.co Jateng - Stasiun Jebres di Kota Solo juga sarat akan sejarah. Stasiun ini diresmikan pada 1884 oleh Keraton Solo melalui perusahaan kereta api Hindia Belanda Staats Spoorwegen (SS).

Berdirinya stasiun ini membawa dampak yang positif bagi masyarakat Kota Solo dan sekitarnya.

Dikutip surakarta.go.id, Rabu (17/8), stasiun ini semula menjadi fasilitas publik dan digunakan untuk lalu lalang kereta api yang membawa berbagai kebutuhan pokok.

BACA JUGA:  Asyik! Stasiun Cepu Blora Bakal Ditata, Begini Konsepnya

Ini antara lain, beras, padi, kapas, kulit, merica, nila, arang kayu, kulit kayu, tembakau, kopi, besi tempa, kerajinan kayu, daging, genting, minyak tanah, tepung, bahan makanan serta minuman.

Bahkan stasiun ini juga dimanfaatkan untuk pengiriman opium, pupuk, teh, obat-obatan, kertas, rokok, minyak, bahan kimia, dan gelas.

BACA JUGA:  Sejarah Stasiun Solo Balapan, Ada Hubungan dengan Mangkunegaran

Semula, Stasiun Jebres terkenal dengan nama Stasiun Soerakarta.

Saat itu mayoritas masyarakat menyebutnya Stasiun Solo Keraton yang memiliki kode stasiun SK.

BACA JUGA:  Uniknya Stasiun Sangkrah, Dibangun 1922 dan Cuma Punya 3 Jalur

Hal ini dikarenakan stasiun ini pernah digunakan untuk keperluan Keraton Solo.

Misalnya, pertemuan Pakubuwana X (PB X) dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda atau pun sebagai fasilitas kerabat kerajaan ketika bepergian dari satu kota ke kota lainnya.

Arsitektur yang diusung pada bangunan Stasiun Jebres tersebut sebagian besar menggunakan konsep Indische Empire.

Ini tampak depan stasiun yang dipenuhi detail layaknya bangunan Yunani dan Romawi.

Pintu masuk utamanya menjulang tinggi dengan hiasan ornamen khas yang unik.

Saat masuk ke ruang tengah, pengunjung akan disuguhkan dengan dominasi dua jendela atas yang melengkung dan dua pintu klasik di bawahnya.

Ini ditambah dengan detail panel-panel pada pintu yang bernuansa Art Nouveau.

Tak ketinggalan penempatan masing-masing elemen menciptakan komposisi yang simetris satu sama lainnya.

Keaslian struktur bangunan di stasiun ini masih terjaga dengan baik.

Stasiun Jebres bahkan telah dinobatkan sebagai kawasan cagar budaya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM. 57/PW.007/MKP/2010 dan juga Surat Keputusan Bupati Nomor 646/1-R/1/2013.

Penetapan ini dilatarbelakangi dengan alasan Stasiun Jebres memiliki nilai arsitektur, sejarah, dan budaya yang masih untuh hingga saat ini.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG