GenPI.co Jateng - Pelaksanaan kirab malam 1 Suro di Kota Solo terancam batal lantaran kerbau bule (kebo bule) yang menjadi ikon terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Ada sebanyak 7 kebo bule milik Keraton Solo ini terpapar PMK, 1 di antaranya mati.
Kirab 1 Suro ini dijadwalkan akan digelar pada Sabtu (30/7) mendatang.
Wakil Pengageng Sasana Wilopo Keraton Solo, KRA Dani Nuradiningrat, mengatakan masih menunggu arahan lebih lanjut dari dokter hewan yang memantau kesehatan kerbau ini.
"Kami masih menunggu. Jadi, setiap hari ada dokter hewan yang ditugaskan sinuhun (Pakubuwana XIII) untuk mengecek kondisi, Jadi, kami akan tetap mengikuti saran dari dokter hewannya apakah memungkinkan melakukan kirab," ujar Dani, Jumat (22/7).
Dani menjelaskan kebo bule Keraton Solo ini berada di 3 kandang yang berbeda di Alun-Alun Kidul.
Sedangkan kerbau yang terkena penyakit mulut dan kuku ini berada di 1 kandang.
Ada kemungkinan kebo bule yang dikeluarkan untuk kirab dari kandang yang berbeda.
"Mungkin bisa diambilkan dari kandang lain yang tidak terkena," imbuh dia.
Dani memperkirakan kemungkinan kebo bule ini tertular PMK dari manusia.
Kebo bule ini tidak dicampur dengan hewan lain, tetapi bebas dikunjungi warga yang tengah berada di Alun-Alun Kidul.
"Penularan diperkirakan tim dokter lewat manusia. Padahal kandangnya itu jauh dari hewan ternak lain karena ada di Alun-Alun Kidul," papar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Solo, Eko Nugroho, menjelaskan pihaknya masih memantau kondisi kebo bule ini.
"Kami periksa lagi (kebo bule). Nanti hasilnya seperti apa. Ada juga pengarahan dari dokter hewan, itu bisa untuk kirab atau tidak kerbau yang sehat,” kata dia.
Namun demikian, Eko menyarankan untuk kerbau yang terjangkit PMK tidak dikeluarkan terlebih dahulu.
"Semua tergantung pihak keraton kalau yang sakit ya kami sarankan untuk tidak dikirab," jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News