GenPI.co Jateng - Tumurun Private Museum atau Museum Tumurun menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Solo.
Letak Museum Tumurun Solo ini tepatnya berada di Jalan Kebangkitan Nasional No 2, Sriwedari, Solo.
Museum ini adalah milik perorangan pendiri perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman (PT Sritex), almarhum Lukminto.
Isinya adalah koleksi mobil, lukisan, dan seni tiga dimensi karya seniman-seniman ternama.
"Nama Tumurun diambil dari kata turun temurun atau mewariskan. Artinya beliau (Lukminto) suka mengoleksi barang antik kemudian menurun ke anaknya, Irwan Kurniawan Lukminto (Wawan)," ujar manager Museum Privat Tumurun, Vilmala Sari, kepada GenPI.co, Sabtu (9/7).
Sari menceritakan dulu Museum Tumurun Solo bersifat privat. Namun demikian, keluarga Lukminto ingin mengenalkan karya seni ke masyarakat akhirnya museum ini dibuka untuk umum.
"Alasannya dibuka untuk umum, kami punya visi misi ingin memperkenalkan seni lebih dekat lagi ke masyarakat Solo. Kota ini kan kota budaya, tapi malah kulinernya yang lebih dikenal bukan seninya," papar dia.
Saat ini Museum Tumurun Solo memiliki sekitar 100 koleksi seni, baik barang antik atau seni kontemporer.
"Jadi ada lokal art work dan international art work sehingga bisa mengedukasi masyarakat antara perbedaan karya internasional dan lokal," imbuh Sari.
Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Museum Tumurun ini tidak dikenakan biaya atau gratis.
Namun demikian, pengunjung harus registrasi secara online melalui laman tumurunmuseum.org.
Cara registrasi Museum Tumurun Solo.
Jika telah registrasi, pengunjung akan dikirimi tiket melalui email. Tiket tersebut ditunjukan saat waktu kunjungan.
Berikut jam operasional Museum Tumurun Solo.
Selasa-Jumat
Sabtu-Minggu
Setiap sesi dibatasi 60 pengunjung lantaran untuk menjaga karya seni yang dipamerkan. Ada pula event pameran seniman yang infonya lengkap jadwalnya dapat dilihat di Instagram @tumurunmuseum.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News