GenPI.co Jateng - Pembatalan kenaikan tiket masuk Candi Borobudur oleh pemerintah disambut baik oleh para pelaku wisata di sekitar candi.
Pengelola Balkondes di Borobudur, Muhammad Hatta, selaku pelaku wisata menyambut baik kabar ini.
Di satu sisi dia setuju dengan pembatalan harga tiket naik ke bangunan Candi Borobudur.
“Kami juga mendukung upaya pelestarian terhadap bangunan candi, yang merupakan warisan dunia,” ujar dia, dikutip jatengprov.go.id, Sabtu (18/6).
Menurut salah satu pelaku wisata ini, pembangunan kekuatan kawasan sekitar candi juga merupakan hal penting.
Para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Candi Brobudur, belum diperbolehkan naik ke bangunan candi hingga saat ini.
Mereka hanya diperkenankan berkunjung sampai pelataran.
Sejak awal pandemi Covid-19 hingga saat ini, bangunan Candi Borobudur masih tertutup untuk masyarakat umum.
Wakil Sementara General Manager Unit Borobudur & Manohara Pujo Suwarno menjelaskan SOP tiket wisatawan yang akan naik ke bangunan candi masih dibahas bersama-sama, antara PT TWC dengan Dirjen Kebudayaan.
Menurut Pujo, tiket masuk ke Taman Wisata Candi Borobudur tetap seperti semula.
Artinya, rencana tiket naik ke bangunan Candi Borobudur sebesar Rp750.000 bagi wisatawan domestik dan 100 dolar AS bagi wisatawan asing batal.
Tiket masuk Candi Borobudur tetap Rp 50.000 bagi wisatawan nusantara dewasa/umum dan pelajar Rp25.000 per orang.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara dewasa/umum sebesar 25 dolar AS per orang dan anak anak 15 dolar AS per orang.
Di samping itu, adanya pemberitaan perihal kenaikan harga tiket masuk ke Candi Borobudur tidak mempengaruhi tingkat kunjungan ke candi.
Candi yang dibangun pada abad 8 oleh Wangsa Syailendra ini dikunjungi sekitar 4.000-5.000 orang wisatawan setiap hari.
Di akhir minggu dan hari libur angka kunjungan ke Candi Borobudur mencapai sekitar 7.000-9.000 orang pengunjung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News