GenPI.co Jateng - Ada tradisi unik yang bisa kalian jumpai ketika datang ke acara pernikahan khususnya di Solo Raya.
Namanya adalah piring terbang. Dalam tradisi ini, bukan piringnya yang terbang, tetapi jamuan untuk undangan yang datang ke pernikahan.
Jadi, hidangan disajikan oleh pramusaji dengan cara memberikan langsung ke tamu.
Sedangkan tamu hanya duduk saja dan menunggu jamuannya diantar.
Dikutip surakarta.go.id, Sabtu (11/6), konon tradisi piring terbang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram.
Dahulu, tradisi ini dilatarbelakangi dengan banyaknya tamu yang berdiri ketika menyantap hidangan.
Demi menghormati para tamu, munculah tradisi piring terbang.
Meski hanya berupa pemberian hidangan untuk tamu, tradisi piring terbang ini diatur waktunya.
Seluruh hidangan tidak sekaligus diberikan kepada tamu, melainkan secara bertahap dan berurutan.
Tujuannya, agar para tamu bisa menikmati hidangan terlebih dahulu, sebelum disusul dengan sajian selanjutnya.
Panduan yang biasanya diterapkan dalam tradisi piring terbang adalah Usdek (Unjukan Sup Dhaharan Es Kondur) atau minuman sop, makanan berat, es, lalu pulang.
Dengan tradisi piring terbang, tamu tidak perlu berdiri saat menyantap makanan.Selain itu, seluruh tamu juga bisa mendapatkan sajian secara lengkap dan komplet.
Di daerah umumnya masyarakat meminta bantuan remaja sekitar atau dikenal dengan sebutan sinoman berperan sebagai pramusaji.
Kini banyak usaha katering yang juga menyediakan tradisi piring terbang dalam penyajian makanan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News