GenPI.co Jateng - Siapa bilang makanan tradisional itu memiliki tampilan kurang menarik? Anda harus mencoba jajanan satu ini.
Di Sragen ada namanya camilan Gethuk Presiden, yakni makanan tradisional yang disulap dengan tampilan kekinian.
Kehadiran Gethuk Presiden ini mencuri perhatian masyarakat sehingga kini makanan ringan tradisional kerap menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Sragen.
Makanan ringan ini terbuat dengan bahan utama ketela pohon atau singkong.
Meski begitu, jajanan tradisional ini kemudian dikemas ulang supaya lebih modern, lebih menarik, dan lebih bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Dyah Nur Laily Fathonah, Pemilik Gethuk Presiden, bercerita bagaimana perjalanannya hingga sukses sebagai salah satu pengusaha kuliner di Sragen.
Dia membuka usaha Gethuk Presiden berawal dari keinginannya menjadi PNS.
Sayang, harapannya untuk menjadi PNS itu tak terwujud.
Ibu Lely begitu biasa dia dipanggil, memutar otak untuk tetap berpenghasilan biarpun ia gagal menjadi PNS.
“Ya karena dapur harus tetap ngepul akhirnya saya menggunakan alat seadanya untuk berjualan”, kata dia, dikutip sragenkab.go.id, Kamis (16/12).
Semula Lely tak menjual gethuk, tetapi menawarkan tahu bakso, dan melayani katering, baru selanjutnya dia memproduksi gethuk.
Dia menitipkan jualannya ke warung-warung di sekitar tempat tinggalnya.
Kini Gethuk Presiden terbukti mampu menjadi pionir gethuk dan menembus pasar nasional.
Gethuk Presiden saat ini telah memiliki 13 cabang yang tersebar di seluruh daerah Sragen, Blora, Cepu, dan Rembang.
Gethuk produksinya istimewa karena tidak menggunakan bahan pengawet, memiliki tekstur lebih lembut, dan mempunyai berbagai varian rasa.
Selain Gethuk Presiden, dan Tahu Bakso Mbak Lely, Lely juga memproduksi Jadah Presiden, lumpia, sosis Solo, dan roti.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News