GenPI.co Jateng - Tradisi bulusan di Kudus yang kembali digelar berharap bisa bangkitkan ekonomi setempat melalui sektor pariwisata.
Selamat tradisi banyak warga berjualan makanan dan minuman menyambut para pengunjung.
Sebelumnya, tradisi ini hanya digelar terbatas mengingat masih dalam situasi pandemi.
“Tahun ini kembali diadakan dan terbuka untuk umum," kata Kepala Dukuh Sumber Desa Hadipolo, Kecamatan Jekulo, Fatoni, dikutip Antara, Rabu (4/5).
Meskipun kembali digelar terbuka untuk umum, pelaksanaan tradisi harus tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Hal ini salah satunya adalah dengan membatasi jumlah pengunjung.
Puncak tradisi bulusan digelar pada Lebaran hari ketujuh ditandai dengan kirab menuju makam Mbah Dudo.
Namun, kali ini hanya ada satu gunungan yang akan dikirab.
Dalam tradisi bulusan, bulus atau semacam kura-kura merupakan jelmaan dua murid Kiai Dudo yakni Kumoro dan Komari.
Tradisi bulusan memperingati kelahiran bulus ini.
Tradisi ini konon berlangsung sejak lama yakni oleh Sunan Muria saat menyebarkan ajaran Islam di Jawa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News