GenPI.co Jateng - Jejak peninggalan Wali Songo ternyata ada di Wonogiri tepatnya di Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno.
Peninggalan ini berupa Masjid Tiban Wonokerso.
Bangunan ini unik karena bagian depan masjid berdinding kayu.
Masjid ini berdiri di atas batu umpal sebagai alas pilar-pilar bangunan.
Pada bagian belakangnya berbentuk bangunan tembok yang ukurannya lebih luas.
Takmir Masjid Tiban Wonokerso, Slamet Zainudin, mengatakan adanya masjid ini tidak lepas dari Wali Songo.
Menurut dia, saat itu Wali Songo hendak membuat Masjid Agung Demak.
Mereka sepakat keluar dari Demak ke arah selatan, yaitu ke Wonogiri.
Mereka menggunakan rakit dari Demak ke daerah Pulung (Wonogiri), untuk mencari kayu hutan.
“Mereka ke timur menemukan hutan Donoloyo (hutan jati di Desa Watusono, Slogohimo, Wonogiri). Lantas membuat masjid ini yang dinamai Masjid Tiban,” kata Slamet, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (15/4).
Rupanya, bagian depan masjid sekaligus tempat imam adalah bangunan kuno.
Sedangkan bagian belakang adalah bangunan tambahan.
Bangunan kuno ini persis dengan Masjid Agung Demak dalam bentuk mini.
“Masjid ini terlantar karena sudah ditinggal oleh wali, kembali menjadi hutan belantara,” imbuh dia.
Adalah Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa, yang mengutus orang untuk merawat bangunan itu serta membuat perkampungan di sekitarnya.
Masjid yang diperkirakan dibangun pada 1479 masehi ini masih asli dan hanya mengalami perbaikan pada bagian lantai.
Di dalam masjid kuno terdapat 4 tiang saka guru, mimbar kuno, dengan pintu ukuran pendek.
“Pintunya kecil, kalau masuk rumah Allah harus merunduk atau hormat. Tempat imam lebih pendek (artinya) menguasai ilmu atau menep,”jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News