GenPI.co Jateng - Dawet ayu Banjarnegara, minuman ini menjadi satu pilihan khas berbuka puasa lantaran rasanya manis dan menyegarkan.
Minuman berbahan dasar tepung beras, tepung tapioka, santan kelapa dan gula aren ini jadi pilihan Iswari, 17, warga Krandegan, Banjarnegara, buka puasa.
Bahan-bahan itu dipadupadankan dengan aroma daun pandan atau daun suji.
Tak hanya itu, waktu berbuka puasa makin komplet dengan camilan tempe mendoan panas.
Di dalam dawet itu ada irisan nangka atau durian sebagai variasi.
Dawet ayu menjadi minuman tradisional khas khas dari Banjarnegara yang kaya akan kearifan lokal.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Banjarnegara, Agung Yusianto, mengatakan Dawet Ayu merupakan salah satu kuliner tradisional kebanggaan warga setempat.
Produk ini pernah ditetapkan sebagai minuman tradisional terpopuler dan terfavorit dalam Anugerah Pesona Indonesia (API) pada 2020
Untuk mempopulerkan lagi dawet ayu Pemkab Banjarnegara terus memperkuat branding dengan memfasilitasi tenda penjual dawet ayu di pinggir jalan.
“Biasanya, pedagang Dawet Ayu berjualan dengan menggunakan pikulan atau kadang disebut juga dengan angkringan dengan tampilan khas,” ujar dia, dikutip Antara, Minggu (10/4).
Pemkab Banjarnegara juga akan mendirikan kampung dawet ayu dengan standar pelayanan dan cita rasa premium.
Penjual juga akan dilatih mengenai proses pembuatan dawet sesuai standar keamanan pangan dengan memperhatikan standar kesehatan dan kualitas cita rasa.
“Nantinya, Pemkab Banjarnegara juga akan mengupayakan agar Dawet Ayu Banjarnegara bisa mendapatkan hak paten,” sambung dia,
Dia berharap dawet ayu makin berkibar dan bersinar membawa nama Banjarnegara lebih luas lagi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News