GenPI.co Jateng - Makanan tradisional tiwul kini makin kekinian.
Jika biasanya tiwul ini disajikan ala kadarnya, di Magelang makanan yang terbuat dari tepung gaplek singkong ini dibentuk kerucut menyerupai gunung.
Menu tradisional ini banyak ditemui di sekitar Candi Borobudur di Desa Bumen dan Desa Kembanglimus.
Adalah pasangan suami istri Mura Aristina dan Linda Purwaningsih sudah sejak beberapa waktu lalu membuka usaha tiwul.
Tiwul buatan keduanya terbilang unik. Tiwul ini dimasak diberi juruh atau kuah gula Jawa.
Selanjutnya, tiwul juga dicetak seperti kerucut menyerupai gunung.
Juruh ini bisa meleleh mirip lava Gunung Merapi. Maka tiwul yang dibuat ini diberi nama Tiwul Lava Merapi.
Sang pemilik usaha, Mura, mengatakan tiwul dagangannya dibuat seperti gunung lengkap dengan lava karena terinspirasi dari gunung Merapi saat mengeluarkan lava atau erupsi.
Ia mengaku usaha ini didirikan sejak setahun lalu saat pandemi Covid-19.
Pandemi ini berdampak signifikan pada sektor pariwisata Candi Borobudur.
Kondisi ini memengaruhi usaha mereka yang kerap menjadi pemandu wisata.
"Saya terdampak hingga mau tidak mau harus punya usaha yang bisa menghasilkan," kata Mura, dikutip beritamagelang.id, Kamis (9/12).
Ia dan istrinya kemudian mencari ide usaha hingga kemudian tercetus membuat tiwul, tapi dikemas dengan menarik.
Kebetulan sang istri asal Gunung Kidul sehingga mudah mendapatkan bahan bakunya.
Tiwul yang dijualnya ada beberapa varian dan toping.
Misalnya, rasa gula jawa, cokelat keju, cokelat atau keju. Adapula tiwul dicampur dengan pisang.
Harga tiwul buatannya juga sangat terjangkau.
Tiwul rasa gula Jawa Rp15.000, cokelat keju Rp17.000, cokelat Rp15.000, dan keju Rp15.000. Sedangkan yang campur cokelat keju pisang Rp20.000.
Menurut dia, pembeli banyak yang menyukai tiwul rasa original gula jawa.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News