Takjil Bubur Samin yang Hanya Ada di Solo, Begini Sejarahnya

06 April 2022 13:00

GenPI.co Jateng - Di Kota Solo ada satu kuliner yang sangat menarik karena hanya bisa ditemukan saat Ramadan tiba.

Takjil buka puasa ini hanya bisa ditemukan di Masjid Darussalam, Jayengan, Serengan, Solo. Sajian ini dikenal dengan sebutan bubur samin.

Dikutip surakarta.go.id, Rabu (6/4), bubur ini sebenarnya merupakan kuliner yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

BACA JUGA:  3 Taman Wisata yang Ramah Anak di Kota Solo, Ada Kebun Binatang!

Di daerah asalnya, bubur samin atau dikenal dengan bubur banjar dijual setiap hari.

Awalnya, sekitar tahun 1907 banyak pedagang dan perajin batu mulia datang dari Martapura merantau ke Kota Solo.

BACA JUGA:  Sandi Sute dan Heri Susanto Resmi Tinggalkan Persis Solo, Kemana?

Mereka kemudian mendirikan langgar atau musala di Jayengan dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu.

Mereka tinggal di sana dan akhirnya pada 1930-an, langgar atau musala yang digunakan untuk berbagai aktivitas keagamaan dibangun menjadi sebuah masjid.

BACA JUGA:  Cuaca Hari Ini: Solo Raya Diguyur Hujan Siang Hingga Sore

Masjid ini kemudian dikenal dengan nama Masjid Darussalam seperti saat ini.

Ketika mereka berkumpul dan bersilaturahmi di masjid ini, terutama saat Ramadan bubur samin ini selalu dihidangkan sebagai takjil berbuka puasa.

Berawal dari sebuah kebiasaan, takjil bubur samin ini kemudian berubah menjadi tradisi yang terus dilestarikan hingga sekarang.

Tradisi ini pun menjadi bagian dari daya tarik dan kuliner khas Ramadan di Kota Solo khususnya saat bulan puasa.

Bubur ini memiliki cita rasa gurih yang terbuat dari beras, daging sapi, susu, rempah, dan santan serta diolah dengan resep khusus, yaitu minyak samin dengan ciri khas warna kekuningan.

Pembuatan bubur ini dimulai sejak pagi dan mulai diolah oleh juru masak andalan masjid sekitar pukul 11.30 WIB hingga 15.00 WIB.

Biasanya dalam sehari, bubur ini membutuhkan sekitar 45kg-50kg beras untuk 1.000 porsi.

Tak hanya dari Kota Solo, warga Solo Raya seperti Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, hingga Klaten juga banyak ke Kota Solo untuk mendapatkan bubur ini sebagai menu takjil.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG