GenPI.co Jateng - Roti Ganjel Rel menjadi sajian khas yang hadir saat penyelenggaraan tradisi Dugderan di Kota Semarang jelang puasa Ramadan.
Ternyata roti ini terinspirasi dari Onbijtkoek, yakni roti dari Belanda yang eksis pada zaman kolonial.
Salah satu pembuat Roti Ganjel Rel, Ainul Fadlilah, mengatakan dulu orang Jawa tepatnya Semarang ingin membuat Onbijtkoek.
Masalahnya, pada zaman dulu membuat roti seperti itu tidak mudah. Kendala utama adalah bahan baku.
Onbijtkoek terbuat dari tepung terigu dan telur dalam jumlah banyak. Selain itu, di atas kue ini ada taburan kacang kenari.
Tentu bahan-bahan ini bagi orang Semarang tentu tidak murah.
“Akhirnya jalan keluarnya menggunakan gaplek atau dari ketela,” ujar dia, dikutip ayosemarang.com, Sabtu (2/4).
Akhirnya jadilah Onbijtkoek versi Jawa yang dibuat dari bahan ketela atau singkong, bukan tepung terigu.
Aunil menyebut rasa Roti Ganjel Rel zaman dulu tidak enak, teksturnya keras dan saat dikunyah cenderung lengket karena menggunakan bahan baku ketela.
Menurut dia, ada alasan mengapa diberi nama Roti Ganjel Rel.
Pertama, bentuk rotinya yang mirip penahan rel kereta api atau dalam bahasa Jawa ganjel rel.
Kedua, Ganjel Rel itu dari penyempurnaan sebutan orang-orang zaman dahulu yang lebih akrab menyebutnya Ganjril.
Roti Ganjel Rel ini nyaris dilupakan orang lalu kembali eksis sekitar 10 tahun terakhir.
“Terakhir itu sekitar tahun 1990-an. Setelah itu meredup,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News