GenPI.co Jateng - Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari di Kota Solo merupakan tradisi budaya yang masih terjaga hingga saat ini.
Wayang orang merupakan pertunjukan yang disajikan berupa teater tradisional Jawa.
Bentuknya, gabungan dari seni drama yang berkembang dalam budaya Barat dan pertunjukan wayang yang eksis dalam kebudayaan Jawa.
Pembawaannya tidak lagi dengan boneka atau peraga wayang kulit, melainkan diperankan oleh orang yang dirias sedemikian rupa sehingga mirip dengan tokoh-tokoh wayang.
Cerita yang dibawakan memuat kisah-kisah pewayangan dari Mahabharata maupun Ramayana.
Dikutip surakarta.go.id, Kamis (31/3), Wayang Orang Sriwedari berdiri pada 1911 oleh para penggiat budaya Kota Solo.
Namun, pertunjukan komersialnya baru dimulai pada 1922.
Perkembangan Wayang Orang Sriwedari di tengah masyarakat semakin populer dengan munculnya siaran di Solosche Radio Vereeniging.
Sejak saat itu, Wayang Orang Sriwedari tambah digandrungi warga Solo.
Semula Wayang Orang Sriwedari digelar di kompleks Pura Mangkunegaran.
Adanya krisis ekonomi dan Mangkunegaran V yang mangkat membuat para pemain wayang banyak yang dirumahkan.
Akhirnya, Wayang Orang Sriwedari, ditempatkan di Taman Sriwedari atau dikenal juga dengan Bon Rojo (Kebon Rojo).
Gedung Wayang Orang Sriwedari dibangun pada era Pakubuwana X.
Gedung yang dibangun pada 1928-1930 mampu menampung sekitar 500 penonton.
Antusiasme penonton yang semakin banyak membuat gedung direnovasi sehingga bisa menampung 1.000 penonton.
Pertunjukan Wayang Orang Sriwedari rutin diadakan setiap Kamis, Jumat, Sabtu pukul 19.30 WIB.
Tiket bisa didapatkan secara langsung di lokasi dengan harga hanya Rp10.000.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News