Wisata Penggarit Orchids di Pemalang Manjakan Pecinta Anggrek

07 Desember 2021 14:00

GenPI.co Jateng - Apakah Anda pecinta anggrek? Destinasi wisata baru di Kabupaten Pemalang ini sangat cocok bagi Anda penyuka anggrek.

Namanya adalah Penggarit Orchids yang terletak di Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang.

Jika berkunjung ke objek wisata baru ini, para pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai jenis tanaman anggrek yang terpajang rapi di tempat yang dikonsep sebagai wisata agro budidaya anggrek.

BACA JUGA:  Sentra Kerajinan The Blangkon Village jadi Objek Wisata Klaten

Pengunjung bisa bersantai sembari memanjakan mata saat berjalan – jalan menyusuri beberapa lorong di tengah – tengah ribuan tanaman anggrek.

Salah satu pengelola Penggarit Orchids, Hesti Sulanjari, mengatakan pengunjung selain menikmati keindahan beraneka ragam anggrek ini, juga bisa membelinya.

BACA JUGA:  Pantai Pasir Kencana, Objek Wisata Air Baru di Pekalongan

Beberapa jenis anggrek yang ada di objek wisata ini adalah dendrobium, vanda, Cattleya, dan jenis anggrek bulan. 

Sedangkan harga untuk masing-masing tanaman anggrek bervariasi. 

BACA JUGA:  Sensasi Wisata Kuliner Bonus Sunset di Omah Latare Ombo

Harga anggrek ini ditentukan dari corak dan warnanya. Jika warna anggrek semakin bagus, maka harganya akan kian mahal.

Misalnya,  tanaman anggrek jenis dendrobium dipatok dengan harga Rp25.000 sampai dengan Rp40.000. 

Anggrek bulan antara Rp80.000 sampai dengan Rp150.00. Sementara untuk harga anggrek jenis vanda antara Rp60.000 sampai dengan Rp200.000.

“Untuk pemasaran, kebetulan ada beberapa pedagang yang dari luar kota setiap bulannya mereka ambil disini kisaran 500-1500 pot untuk dijual lagi disana. Untuk harga eceran kami tetap melayani”, ujar Hesti, dikutip pemalangkab.go.id, Selasa (7/12).

Menurut dia, bisnis penjualan tanaman anggrek justru menjadi berkah di masa pandemi.

Banyaknya aktivitas warga yang dilakukan di dalam rumah membuat hobi menanam tanaman hias termasuk anggrek jadi pilihan.

Masyarakat khususnya ibu-ibu ini cenderung memilih menanam di rumah daripada keluar rumah saat pandemi.

Kondisi ini membuat angka penjualan naik hingga 50%.

“Di masa pandemi Alhamdulillah malah lebih ramai. ibu – ibu cenderung jadi lebih suka menanam. Mereka kebanyakan dari luar kota”, jelas dia. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG