GenPI.co Jateng - Perjuangan RA Kartini sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi masih bisa dilihat sampai sekarang, lho.
Peninggalannya masih tersimpan di Museum RA Kartini yang berada di Kabupaten Rembang.
Jika Anda sedang melintas area Rembang kota, tak ada salahnya untuk mampir.
Dikutip visitjateng.jatengprov.go.id, Selasa (22/3), lokasi Museum RA Kartini tak jauh dari alun-alun Rembang.
Tiket masuknya juga cukup murah, hanya Rp 2.000.
Museum ini dulunya merupakan tempat tinggal keluarga Kartini. Maka tak heran jika di dalamnya masih ada peninggalan berupa barang-barang rumah tangga, seperti meja makan hingga meja rias.
Kata-kata mutiara dari RA Kartini juga menghiasi dinding-dinding museum.
Museum RA Kartini didirikan pada 1967. Saat awal dibuka, museum ini hanya seluas kamar yang ditempati RA Kartini selama menjadi istri Bupati Rembang R.M.A.A Djojohadhiningrat.
Dalam perjalanannya museum pun berkembang. Luas bangunannya kini menjadi 3.732,4 meter persegi.
Adapun koleksi museum ini sebanyak 224 buah yang terbagi menjadi 6 jenis.
Antara lain, ethografika 61 koleksi, histografika 110 koleksi, filografika 3 koleksi, Keramologika 25 koleksi, teknologinya 5 koleksi, dan seni rupa 20 koleksi.
Ada koleksi bothekan, yakni wadah berbentuk piramid 5 susun berwarna cokelat dan emas yang atasnya terdapat kuncup bunga.
Fungsinya sebagai tempat jamu atau ramuan milik RA Kartini.
Ada pula kotak jahitan, Bali, diorama RA Kartini dan RM Djojohadiningrat, diorama keluarga RA Kartini, dan kotak pataka.
Barang pribadi RA Kartini juga ada di museum ini, seperti baju adat Jawa, ranjang, cermin, meja rias, dan meja untuk merawat bayi.
Menariknya, ada tulisan RA Kartini, yaitu buku Habis Gelap Terbitlah terang. Buku ini berisi surat RA Kartini dengan sahabatnya J.H Abendanon.
Pembukuan pertama dilakukan J.H Abendanon dengan judul bahasa Belanda Door Duisternis Tot Licht dan terbit pertama pada 1911.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News