GenPI.co Jateng - Tradisi sedekah bumi menjadi cara warga Dukuh Cepoko, Desa Tumbrep, Batang bersyukur atas hasil panen.
Tradisi digelar dengan mengarak tujuh tumpeng berisi hasil bui keliling kampung.
Arak-arakan tumpeng berangkat dari Omah Tani dan finish di lapangan Dukuh Cepoko.
Selama perjalanan, arak-arakan tujuh tumpeng ini menjadi tontonan ratusan warga.
Ketua DPC Pecinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) Batang, Mustofa, mengatakan ajang itu digelar dengan tajuk wawasan kebudayaan.
Kegiatan menekankan pentingnya cinta tanah air dan kebudayaan di dalamnya.
“Kami bekerjasama dengan warga Dukuh Cepoko yang bersatu dalam satu paguyuban bernama Omah Tani untuk melestarikan budaya sedekah bumi,” kata dia, dikutip Batangkab.go.id, Minggu (20/3).
Dia menceritakan puncak kirab tujuh tumpeng itu adalah membagikan semua hasil bumi kepada yang dibawa kepada tamu dan pengunjung.
Tumpeng itu berisi hasil pertanian, perkebunan hingga makanan jadi seperti getuk dan lainnya.
Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur warga Dukuh Cepoko kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpah keberkahan dan kesejahteraan.
“Tidak hanya itu, acara dilanjutkan dengan dialog kebangsaan yang membahas cinta tanah air dan budaya,” tuturnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang, Agung Wisnu Barata, mengatakan tradisi itu menjadi wahana menumbuhkan semangat dan motivasi melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal.
Hal ini penting agar nilai budaya yang positif bisa diwariskan kepada generasi penerus.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News