GenPI.co Jateng - Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, kini semakin ciamik sebagai salah satu destinasi wisata baru.
Desa wisata ini didirikan sejak 2017 lalu dengan mengandalkan berbagai produk olahan makanan yang berbahan baku susu sapi sebagai daya tariknya.
Jadi, jika berkunjung kemari jangan lupa membawa pulang aneka produk asli, seperti sabun susu, permen susu, yogurt, serta lainnya.
Semula berbagai produk ini dipamerkan di balai desa setempat jika ada kunjungan wisatawan atau memanfaatkan rumah warga.
Sekarang ini Desa Wisata Kampung Susu memiliki rest area dan 2 mobil shuttle setelah mendapatkan bantuan Rp 1 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kepala Desa Sumogawe, Marsudi Mulyo Utomo, mengatakan pada 2020 pihaknya mendapat bantuan Rp1 miliar dari pemerintah provinsi untuk pengembangan wisata.
“Awalnya kendala yang dialami itu permasalahan finansial, kesadaran masyarakat dan lahan. Alhamdulillah tahun 2020 saya mendapat bantuan dari Pak Gubernur Rp1 miliar, saya belikan dua mobil shuttle, bangun rest area, juga ada gazebo, patung sapi dan parkir,” ujar dia, dikutip jatengprov.go.id, Jumat (18/3).
Selain itu, desa wisata ini juga telah memiliki rest area. Jika ada kunjungan, para pengunjung ada tempat jujugan.
Bagian Pemasaran Desa Wisata Kampung Susu, Sri Wuryani, menambahkan tempat ini menawarkan beragam paket wisata.
Mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga rest area untuk menikmati kuliner khas.
“Paket wisata mulai harga Rp 40.000 sampai Rp 200.000 per orang. Saat ini per Minggu ada 2 sampai 3 kelompok yang berkunjung, kebanyakan siswa dan ibu-ibu PKK,” papar dia.
Sri menjelaskan sekarang ini UMKM telah tertata rapi karena desanya sudah memiliki tempat pameran.
Kalau ada kunjungan, mereka bisa menitipkan produk dipamerkan di tempat yang disediakan desa.
Sementara itu, Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng, Riyadi Kurniawan, menerangkan jumlah desa wisata di Jateng terus meningkat.
Beberapa tahun lalu hanya sekitar 500 desa, sekarang naik menjadi 717 desa.
“Masing-masing desa wisata diharapkan mempunyai keunikan tersendiri atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News