Asal Usul Kebo Bule Kiai Slamet, Hewan Kesayangan Pakubuwono II

17 Maret 2022 21:00

GenPI.co Jateng - Kota Solo punya binatang ikonik yang menjadi simbol perayaan malam Satu Sura, yakni Kerbau Bule atau yang kerap Kebo Bule Kiai Slamet yang merupakan kesayangan Pakubuwono X.

Kehadiran hewan satu ini selalu dinantikan warga Solo dan sekitarnya yang mengikuti prosesi malam Satu Sura.

Dikutip surakarta.go.id, Kamis (17/3), nama Kiai Slamet merupakan nama dari salah satu pusaka berbentuk tombak milik Keraton Kasunanan.

BACA JUGA:  5 Kuliner Tradisional Khas Solo yang Wajib Dicoba, Rasanya Nagih!

Pusaka ini sering dibawa berkeliling tembok Baluwarti setiap Selasa dan Jumat Kliwon oleh Pakubuwono X.

Rutinitas ini kemudian berubah menjadi sebuah tradisi yang terus dilestarikan oleh kerabat keraton hingga saat ini.

BACA JUGA:  Begini Sejarah Pasar Triwindu, Hadiah Ultah Mangkunegara VII

Konon Kebo Bule ini selalu ikut saat tradisi tersebut, maka disebut Kebo Bule Kiai Slamet karena ikut berjalan beriringan di belakang tombak Kiai Slamet.

Sebenarnya, Kebo Bule ini merupakan pemberian dari Bupati (adipati) Ponorogo, Kiai Hasan Besari Tegalsari, sebagai hadiah.

BACA JUGA:  Ini Lho Kori Kamandungan, Pintu Masuk Utama ke Keraton Surakarta

Hal ini karena Pakubuwono II berhasil merebut kembali Keraton Kartasura dari tangan pemberontak Pecinan.

Peristiwa ini disambung dengan dengan pindahnya kerajaan dari Kartasura ke Desa Sala pada 20 Februari 1745.

Pemberian kerbau ini dimaksudkan sebagai pengawal dari tombak Kiai Slamet.

Menariknya, dipilihnya Desa Sala sebagai lokasi kerajaan baru ternyata ada peran Kebo Bule.

Saat pemindahan kerajaan, kerbau ini dilepas dan dibiarkan berjalan sendiri hingga akhirnya berhenti di tempat yang kini menjadi lokasi Keraton Kasunanan.

Salah satu kisah yang berkembang di masyarakat, Kebo Bule ini dianggap membawa berkah dan keselamatan.

Jadi, kedatangannya selalu dinanti banyak warga saat Satu Sura.

Warga bahkan ada yang memegang, mengambil air jamasan, hingga kotoran si Kebo Bule yang terjatuh di jalan saat ritual mubeng beteng membawa pusaka-pusaka.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATENG