Begini Ritual Among Tebal Awali Musim Tanam Tembakau Temanggung

GenPI.co Jateng - Ritual Among Tebal menjadi penanda dimulainya penanaman tembakau di Kabupaten Temanggung pada tahun ini.

Ritual dilakukan para petani di 3 titik, yakni Tuk Budoyo, Embung Bansari, dan Benteng Satam.

Para petani memakai pakaian tradisional. Mereka membawa nasi tumpeng, ingkung ayam, jajan pasar, dan berbagai makanan tradisional ke lokasi kegiatan.

BACA JUGA:  Alhamdulillah, 2.250 Buruh di Klaten Dapat BLT Cukai Tembakau

Mereka kemudian melakukan doa bersama. Selanjutnya, nasi tumpeng dan jajan pasar dimakan bersama-sama.

Ritual ini dilanjutkan penanaman sejumlah bibit tembakau di salah satu lahan petani.

BACA JUGA:  Realisasi Dana Cukai Tembakau di Kudus Cuma 53%, Kok Bisa?

Ketua Panitia Among Tebal di Tuk Budoyo, Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Yamuhadi, mengatakan ritual di wilayahnya diikuti para petani dari 4 kecamatan, yakni Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo, dan Bulu.

Sedangkan ritual di Embung Bansari diramaikan petani tembakau di kawasan Gunung Sindoro.

BACA JUGA:  Semai Tembakau Lebih Awal, Petani Temanggung Berharap Harga Oke

Adapun ritual Among Tebal di Benteng Satam diselenggarakan petani di kawasan Gunung Prau.

Tokoh pertembakauan dari Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Sutopo, berharap ada kebijakan dari pemerintah agar perusahaan rokok bisa menyerap tembakau nasional secara optimal.

Selain itu, pihaknya meminta kaji ulang cukai rokok yang terus naik. Hal ini berdampak pada turunnya penyerapan tembakau rakyat.

"Kami berdoa, semoga Allah dapat mengabulkan harapan dan ikhtiar petani, cuaca bagus, dan hasil optimal dan harga mahal," ungkap dia.

Sementara itu, salah satu petani, Suamin, juga berdoa semoga panen tembakau nanti hasilnya baik dan harga menguntungkan petani.

Dia berharap harga tembakau bisa laku minimal Rp 100.000 per kilogram (kg) untuk grade C, grade D Rp 150.000/kg, dan grade F di atas Rp 200.000/kg.(ant)