GenPI.co Jateng - Jajanan tradisional khas Solo, Lenjongan, tetap hits di tengah perkembangan zaman yang memunculkan aneka jenis makanan kekinian.
Ini menjadi salah satu jajanan jadul, tapi sangat terkenal di Pasar Gede Solo.
Konon penganan ini ada saat zaman susah di masa penjajahan Belanda-Jepang.
Ketika itu masyarakat setempat kerap mengonsumsi penganan yang terbuat dari singkong dan ketan beras ini.
Dalam lenjongan ada beberapa jenis jajanan tradisional, yakni lopis, riwul, gendar, grontol, gethuk, plecing, cenil, klepon, dan sawut.
Salah satu penjual lenjongan di Pasar Gede, Jumiyati, bercerita saat ini makanan jadul ini menjadi sumber pemasukan keluarganya.
Dia merupakan generasi ke-3 penjual lenjongan di keluarganya.
"Itu dari nenek moyang turun temurun dari Ibunya Ibu saya, jadi saya generasi ketiga. Dulu waktu kecil masih zaman susah makan, penjajahan Jepang Belanda," kata Jumiyati kepada wartawan GenPI.co, Kamis (10/3).
Semula nenek Jumiyati menjual makanan jadul dari hasil bumi ini dengan cara berkeliling.
Setelah Pasar Gede direnovasi, lapak Lenjongan Bu Sum ini mendapat tempat di pasar ini.
Selanjutnya diikuti penjual Lenjongan lainnya yang masuk ke pasar ini.
Jajanan ini adalah hasil otak-atik warga yang saat itu kekurangan pangan.
Tak jarang hingga artis ibu kota dan orang terkenal pernah mencicipi Lenjongan buatannya.
Sebut saja ada Luna Maya, Dimas Beck, Incen Nabati, hingga almarhum presenter Bondan Winarno.
Soal harga, pastinya sangat terjangkau. Seporsi Lenjongan dijual seharga Rp 5.000.
Bagi wisatawan yang ingin berburu jajanan jadul ini, lapak Lenjongan berada di Pasar Gede sisi Timur.
Tak cuma Lenjongan, di pasar ini tersedia aneka jajanan tradisional khas Solo yang memanjakan perut pengunjung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News