GenPI.co Jateng - Selain dikenal sebagai pejuang, sosok Kiai Hasan Surgi Jatikusumo juga dikenang warga Batang sebagai pendakwah Islam selepas Perang Diponegoro.
Dia masih memiliki kekerabatan dengan Kerajaan Mataram Jogja.
Saat perang, Pangeran Diponegoro menugaskan Kiai Hasan sebagai telik sandi alias intel di Batang yang merupakan wilayah terpencil di pantura.
Juru kunci Makam Kiai Hasan Surgi Jatikusumo, Rahayu Slamet mengatakan saat Diponegoro ditangkap dan diasingkan Belanda, perang itu berakhir.
Hal itu membuat Kiai Hasan kecewa dan gundah. Ia memilih tidak pulang ke kampung halamannya, tetapi mengasingkan diri dan fokus beribadah.
Kiai Hasan lalu tinggal di sebuah tanah pardikan atau tana bebas pajak di Kali Kramat, Dukuh Kedungdowo, Desa Pasekarang, Batang.
“Beliau bersama sahabat sehatinya Kyai Asnawi mendirikan sebuah padepokan sembari dakwah Islam melalui pendekatan budaya,” kata Slamet dikutip Batangkab.go.id, Rabu (9/3).
Hingga kini, sosok Kiai Hasan Surgi Jatikusumo dikenal masyarakat Batang sebagai tokoh Islam berpengaruh.
Kini, makam Kiai Hasan Surgi Jatikusumo banyak dikunjungi peziarah utamanya pada Jumat Kliwon bulan Rajab.
Ada keyakinan, apabila berdoa pada hari itu, hajatnya akan dipenuhi.
“Biasanya orang-orang yang berkunjung ke makam mereka punya hajat melalui doa yang dipanjatkan disini,” ujar Slamet.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News