GenPI.co Jateng - Tahukah Anda jika Kebumen memiliki menu yang khas untuk sarapan, namanya Nasi Penggel.
Menu ini memang hanya bisa Anda temui saat pagi hari di Kebumen.
Jadi, jika Anda berkunjung ke wilayah ini belum sah jika belum sarapan Nasi Penggel.
Dikutip visitjateng.jatengprov.go.id, Jumat (4/3), menu ini bisa Anda temui di pinggir jalan seperti di Desa Pejagoan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen.
Di daerah ini ada sejumlah warung yang menjual Nasi Penggel selalu ramai diburu pembeli saat pagi hari.
Salah satu yang paling ramai adalah Nasi Penggel Pak Melan. Konon ini merupakan Nasi Penggel paling legendaris di Kebumen.
Nasi Penggel ini nasinya dibentuk bulat seukuran bola pingpong. Jadi Nasi Penggel, artinya adalah nasi yang dibulati.
Uniknya, warung ini menggunakan daun pisang sebagai wadah yang kerap disebut pincuk, dalam bahasa Jawa.
Bulatan Nasi Penggel ini diletakkan dalam bakul yang ditata berlapis-lapis.
Setiap lapisan Nasi Penggel akan dipisahkan dengan lembaran daun pisang.
Di lapaknya, pembeli mengambil sendiri nasi yang dibentuk bulat tersebut.
Selanjutnya, nasi yang sudah diambil disodorkan kepada Pak Melan untuk diberi sayur dan lauk.
Sayurnya berupa lodeh santan berbumbu gurih berisi nangka muda, daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo.
Sedangkan lauknya ada kulit dan jeroan sapi seperti babat, iso, kikil, tetelan, jantung, ginjal, paru, dan lain-lain.
“Kalau daging sapi nanti jadinya harga mahal. Nanti sedikit yang beli. Ya, gini mas sederhana saja. Yang penting bisa dinikmati semua.” ungkap Pak Melan.
Melan merupakan generasi ketiga penjual Nasi Penggel.
Dia mewarisi langsung resep asli Nasi Penggel dari kakeknya, Mbah Darnuji, yang diturunkan kepada ibunya, Biyung Marwiyah. Sang kakek berjualan Nasi Penggel sejak 1940-an.
Se porsi Nasi Penggel lengkap sayur dan lauk dengan tempe mendoan dan teh hangat dijual hanya seharga Rp 13.000.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News