GenPI.co Jateng - Kuliner satai kuda menjadi menu andalan di rumah makan Pak Tris tepatnya di Desa Rejosari Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jalan Purwodadi-Blora.
Konon rumah makan sederhana ini sudah berdiri sekitar 10 tahun lalu.
Meski pandemi Covid-19 sekali pun, rumah makan ini tetap diserbu pembeli.
Pelanggan meyakini kuliner ini mampu mengobati sejumlah penyakit, termasuk untuk stamina.
“Bahan baku satai daging motong sendiri, setiap 5 hari sekali kami memotong kuda sendiri, yang ini kuda jantan,” ujar pemilik rumah makan, Sri Mukti, seperti dikutip grobogankab.go.id, Sabtu (26/2).
Nama warung makan ini diambil dari sebutan nama ayahnya, Pak Tris.
Sri mengaku untuk memenuhi kebutuhan daging kuda dia memotong hewan sendiri, setiap 5 hari sekali.
Sementara warung tersebut membutuhkan daging kuda satu ekor.
Kuda dibelinya dari pedagang dari dalam maupun luar daerah dengan harga satu ekor sekitar Rp 18 juta.
Harga per porsi satai kuda ini Rp 35.000 sudah termasuk es teh.
Selain dibuat masakan satai, daging kuda ini juga bisa dimasak dengan menu rica-rica.
Ada pula menu spesial di warung ini, yakni terpedo daging kuda.
“Selama pandemi lumayan hasilnya rata-rata dari pembeli luar daerah, ada juga dari Purwodadi juga banyak,” ungkap dia.
Penyajian satai kuda ini dibakar sekitar 10 menit. Setelah itu diberi bumbu kecap, supaya terasa lebih gurih.
Selain bumbu tersebut terdapat irisan-irisan bawang merah dan cabai yang dihidangkan bersamaan dengan satai.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News