GenPI.co Jateng - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus bakal menggelar tradisi dhandhangan jelang Ramadan tahun ini apabila Covid-19 melandai.
Saat ini, Pemkab masih wait and see dan belum memutuskan tradisi itu bakal digelar atau tidak.
Tradisi dhandhangan merupakan event tahunan di Kudus yang menghadirkan ratusan pedagang dari berbagai daerah.
Kehadiran lapak-lapak inilah yang dinilai berpotensi membikin kerumunan.
"Kami menunggu perkembangan kasus corona di Kabupaten Kudus menjelang Ramadhan nanti,” kata Bupati Kudus, Hartopo, dikutip Antara, Rabu (16/2).
Sebagai informasi, tradisi dhandhangan di Kudus ini sempat ditiadakan dalam dua tahun terakhir sejak pandemi Covid-19.
Seandainya digelar, Bupati meminta skalanya diperkecil lebih sederhana dan hanya untuk masyarakat lokal.
Selama event, berlaku pembatasan yang ketat, baik dari jumlah pedagang maupun pengunjung.
Lapak pedagang ditata sedemikian rupa sehingga tetap berjarak dan menekan kerumunan.
Kemudian, pengunjung juga diatur agar jangan sampai berkerumun.
Namun, apabila mendekati jadwal pelaksanaan ternyata Covid-19 masih tinggi, Pemkab Kudus memutuskan tidak menggelar acara itu.
Tradisi Dhandhangan di Kudus biasanya dimeriahkan dengan kirab menampilkan potensi budaya sejumlah desa di Kudus.
Kira digelar melewati jalan-jalan protokol dan ditutup dengan pemukulan bedug sekaligus sebagai tanda dimulainya Ramadan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News