GenPI.co Jateng - Omzet kedai kopi di Desa Pesantren, Kecamatan Blado, Batang, baru Rp500 juta per tahun.
Namun, menariknya kedai ini berperan penting dalam pemberdayaan perempuan di kampung sekitarnya.
Namanya Catra Kopi. Kedai ini milik Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Maju Bersama, Desa Pesantren.
Kedai ini dibangun pada Mei 2020 dengan anggaran sepenuhnya dari Dana Desa yang dikucurkan dalam tiga tahap.
Setahun berjalan, kedai kopi ini fokus menggarap pangsa spesifik dengan konsep milenial.
“Sampai perputaran keuangan dalam setahun mencapai Rp500 juta tapi itu masih kotor,” Kepala Desa Pesantren, Sukimo, dikutip Batangkab.go.id, Sabtu (29/1).
Menariknya, kedai ini dikelola dengan komposisi 60 persen pegawainya adalah perempuan.
Mereka bertugas sebagai barista, kasir, hingga melibatkan ibu-ibu PKK untuk menyuplai makanan dalam daftar menunya.
Hal inilah yang lantas diganjar predikat perunggu dalam lomba perencanaan ekonomi desa berbasis pemberdayaan perempuan.
Penghargaan itu mengucurkan suntikan dana dari Pemkab Batang senilai Rp100 juta.
“Dana itu rencana akan kami bangun restoran yang 80 persen perempuan bekerja di situ,” sambung dia.
Restoran inilah yang akan memenuhi permintaan pengunjung Catra Kopi untuk menu makanan berat.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News