Ada Pentas Wayang Kulit di Pantai Karangbolong, Ini Tujuannya

24 Januari 2022 09:30

GenPI.co Jateng - Sebuah cerita beredar di Masyarakat Kebumen, memanen sarang walet di goa Karangbolong tak bisa sembarangan.

Sebelum mengambil, warga harus memertimbangkan hari baik dan menggelar sebuah upacar tradisi.

Panen sarang walet lazimnya digelar pada bulan kesembilan penanggalan kalender Jawa.

BACA JUGA:  Keren! Saban Jumat, Seluruh Pegawai BKB Resik-Resik Situs

Warga setempat meyakini, sarang walet itu milik penguasa Laut Selatan, Nyi Roro Kidul.

Dengan demikian, untuk mengambilnya warga harus “meminta izin” kepada Nyi Roro Kidul dengan menggelar tradisi wayang kulit di mulut goa.

BACA JUGA:  SMPN 1 Purwokerto Bangun Masjid Hampir Rp2 M, Apa Saja Isinya?

“Upacara ini adalah suatu amanat leluhur,” tulis redaksi Kebumenkab.go.id.

Cerita yang beredar di masyarakat adalah Kiai Surti diutus Kerajaan Mataram Kartasura mencari obat untuk permaisuri.

BACA JUGA:  Pasar UMKM Tangguh Cepu Dibuka, Transaksi Didorong Digital

Pencarian obat ini sampai tiba di pantai Karangbolong.

Di sana Kiai Surti bertapa hingga menemukan wangsit dari Dewi Suryawati, anak buah Nyi Roro Kidul.

Dewi Suryawati menunjukkan obat yang dicari Kiai Surti ada di dalam goa Karangbolong, yakni sarang walet.

Dari sana lantas Kiai Surti menikah dengan Dewi Suryawati.

Menariknya, dalam cerita wayang itu pantang ada adegan tokoh wayang meninggal dunia dalam medan perang.

Apabila terjadi, hal itu diyakini akan membawa musibah kepada pemetik sarang burung walet.

Pentas wayang ditutup dengan pertunjukan tayub. Artinya, para pemetik sarang walet bisa bekerja pada esok hari.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahyadi Kurniawan

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATENG