GenPI.co Jateng - Pengelola objek wisata Candi Borobudur masih fokus menggarap pasar wisatawan nusantara selama 2022.
Hal ini lantaran kondisi dalam negeri masih dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.
Meski demikian, Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC), Edy Setijono, optimistis kondisi pariwisata pulih pada 2023.
“Harapan kami pariwisata sudah pulih, baik di Indonesia maupun dunia dan bisa mulai membuka akses untuk wisatawan mancanegara," kata Edy, dikutip Antara, Minggu (16/1).
Menurut dia, Borobudur terus berkembang seiring ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas oleh pemerintah.
Pembenahan fasilitas ini diharapkan mendongkrak kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara.
Edy mengaku pada 2022 ini kendala paling sulit adalah menentukan perencanaan, sebab situasi masih dipengaruhi oleh dampak pandemi Covid-19.
Hal ini membuat manajemen harus adaptif menghadapi segala kemungkinan seperti yang terjadi pada 2020 dan 2021.
"Kami siapkan protokol kesehatan yang selalu diterapkan. Jadi harapannya tahun 2022 ini ekonomi sudah mulai tumbuh,” harap dia.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Aryono Hendro, berharap pertumbuhan sektor pariwisata terus naik.
"Target kami tetap mengutamakan protokol kesehatan bagi para pengunjung sesuai aturan pemerintah," ujar dia.
Aryono menerangkan pada 2020 kunjungan wisata ke Candi Borobudur mencapai 990.000 orang. Kemudian, pada 2021 menjadi 420.000 pengunjung.
Angka tersebut jauh di bawah angka kunjungan pada masa prapandemi, yakni 3,8 juta pengunjung pada 2019.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News