GenPI.co Jateng - Jamaknya, sebuah masjid memiliki dinding berkeliling dengan kubah di atasnya. Namun, ini tak ditemui di masjid yang ada di Kunden, Karanganom, Klaten.
Bangunan masjid ini tak berdinding. Pilar-pilarnya memakai kayu jati yang menopang atap khas bangunan Jawa.
Dengan bangunan terbuka ini angin semilir terasa menyentuh kulit meski berada di dalam masjid.
Dari jauh, bangunan ini lebih terlihat seperti pendapa atau rumah penduduk biasa.
Masuk ke dalam, bangunan ini memakai bata expose di beberapa bagian.
Di bagian imam, tempat salatnya diapit gebyok.
Dikutip dari Klatenkab.go.id, bangunan masjid ini berada di Dukuh Tegalsari, Desa Kunden, Kecamatan Karanganom, Klaten.
Untuk mencapai lokasi ini, seseorang harus pergi sejauh lima kilometer ke barat dari Jl. Raya Solo-Jogja, kawasan simpang tiga Penggung.
“Di dalam, ada dua bangunan utama yang dipisahkan dengan rono [semacam sekat pemisah] dari anyaman bambu untuk memisah jemaah laki-laki dan perempuan,” tulis redaksi Klatenkab.go.id, Senin (3/1).
Masjid itu bernama Masjid Joglo Baitul Makmur. Pada prasasti di halaman masjid, disebut masjid itu merupakan wakaf dari H. Karyawan Hari Susetyo kepada Nahdlatul Ulama Ranting Kunden, Karanganom.
Masjid ini berada di tepi jalan raya. Posisi ini membuat masjid tak pernah sepi jemaah sekadar untuk mampir salat.
“Bukan saja semilir angin yang tak pernah jemu berhembus, tapi suasana alamnya yang asri membuat kekusyukan salat meninggi,” pungkas ia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News