GenPI.co Jateng - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali bersama Arkeolog Yogyakarta menyelamatkan penemuan situs Gumuk Watu Serut yang merupakan benda purbakala di area sawah Desa Tlawong, Kecamatan Sawit.
"Kami menggandeng Arkeolog Yogyakarta melakukan penelitian penemuan situs tersebut untuk penyelamatan dan pelestarian benda-benda purbakala di wilayah Boyolali," kata Sekretaris Disdikbud Boyolali, Waskito Raharjo, Jumat (30/9).
Waskito menjelaskan tim ahli melakukan pengukuran lokasi situs dan memberikan tanda titik pada sejumlah sudut.
Selanjutnya, pihak yang berkepentingan akan menggali situs ini selama 2 pekan ke depan.
Konsultan Arkeologi Yogyakarta, Dwi Kurnia Sandy, menjelaskan pengukuran dimulai sejak Kamis (29/9).
Setelah itu dilanjutkan penggalian guna mengetahui luasan lokasi situs.
Selain itu, kegiatan ini juga ingin mengetahui sejumlah struktur yang belum ditemukan.
"Kami sudah memasang garis benang dan sejumlah titik untuk mengetahui jumlah strukturnya. Hingga saat ini, belum mengetahui luasan dan kedalamannya berapa meter dan baru dapat diketahui pada hari terakhir nanti," papar dia.
Pihaknya belum bisa memastikan situs tersebut peninggalan dari agama apa.
"Kami sebenarnya belum bisa menyimpulkan, namun kalau melihat pada permukaan situs yang di luar, sepertinya milik agama Hindu. Kami baru menemukan 2 situs yang di permukaan tanah," ungkap dia.
Kepala Desa Tlawong Joko Tri Wijianto menambahkan warga mengetahui adanya situs di areal persawahan tersebut sudah ada sejak lama.
Menurut dia, situs tersebut menjadi cerita turun-temurun dari nenek zaman dulu.
Joko menjelaskan tanah di tempat situs ini berada sudah sertifikat hak milik (SHM).
Apabila akan dilakukan penggalian, maka Disdikbud melakukan koordinasi dengan pemilik lahan.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News